Minggu, 25 Januari 2009

Satu Cerita Tentang Dia....

Tiba-tiba pagi ini saya teringat tentang dia, yap...seseorang yang pernah menemani saya hampir 4 tahun lamanya, sahabat saya sejak smu dan sempat mengisi hari2 saya dalam jangka waktu yang cukup lama..
ini adalah week end, dia biasanya pulang ke jakarta, namun belum ada kabar... selama ini hanya sedikit kabar yang saya dengar tentang dia, entah seperti apa hubungan kita sekarang, saya pun tak mau ambil pusing karenanya. Sudah berulang kali saya berjanji dapam hati, tidak akan ambil pusing...tapi tetap saja, sampai saat ini saya masih memikirkannya, mengharapkan dia ada di sisi saya sekarang seperti dulu.

Sibuk! yapz, kesibukan dia membuat dia lupa atas semuanya, apalagi saat banyak ps (pasien) jangankan saya yg hanya sahabatnya, bahkan orang tuanya sendiri pun sering kehilangan kabar ttg dia di sana... Pekerjaannya mulia, menolong sesama, menyelamatkan nyawa manusia dan yang paling penting dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia sosok yang konsisten, tegas dan berwibawa saya rasa... dedikasinya sangat tinggi terhadap hobi barunya itu, hobi sekaligus pekerjaannya sekarang...

tapi saya senang, masih tetap bisa menjadi sahabatnya, hanya terkadang, saya ingin seperti teman-teman wanita saya lainnya, bs mencintai laki-laki yang membuatnya menjadi yang pertama, bukan yang kedua ataupun yang ke-sekian. Untungnya saya sudah terbiasa dengan keadaan ini, dengan kesendirian saya yang sudah saya rasakan beberapa bulan sebelum dia berangkat ke kota dimana ia memulai berlatih menjadi orang yang handal di pekerjaannya sekarang. Saat itu, saya sering merasa, saya bisa melakukan apapun sendiri seperti halnya dia yang seolah tidak menghiraukan saya dan konsentrasi penuh atas apa yang sedang dia kerjakan di sana.

Yapz! saya mampu sendiri, dan saya bisa sendiri... hampir 4 tahun lamanya saya selalu terpaku padanya, melakukan segala sesuatu berdua, dan kini saatnya saya memulai hidup saya yang baru...sendiri! Seperti halnya dia, saya yakin mampu berusaha mandiri sebaik dia. Sekarang saya sudah mulai terbiasa dengan keadaan ini, saya mampu berbagi cerita dengan sahabat2 saya. Mereka semua mendukung saya, dalam apapun yang saya ingin kerjakan... Mungkin mereka sudah kenyang dengan cerita serta keluh kesah saya tentang dia, dan banyak yang menasehati saya jangan terlalu menutup diri...saya harus mampu melihat sekeliling, dan tidak terpaku padanya. Itu saya dengarkan dan saya camkan di hati saya, namun belum ada yang saya rasa Klik di saya hingga sekarang, yang saya rasa mampu melebihi dia.

Buat saya, dia masih yang terbaik...tapi entah saya untuknya. Tapi dengan kesibukan saya sekarang saya yakin mampu menandingi nya dalam hal pekerjaan maupun cinta, saya akan berusaha mampu memberikan yang terbaik pada apa saja yang saya kerjakan, termasuk pekerjaan dan cinta. Saya percaya pada segala sesuatu yang Allah berikan pada saya, alur ini adalah alur-Nya, dan saya yakin jika memang dia untuk saya kelak, Allah akan memberikannya di saat yang tepat, saat dimana saya dan dia mampu mengesampingkan urusan masing2, dam mengedepankan cinta yang mungkin saja masih ada diantara kita. Dan jika memang dia bukan untuk saya, saya percaya akan ada hal baik yang Allah berikan untuk kami, untuk setiap orang yang pada akhirnya mengisi kehidupan kami kelak..dan pasangan-pasangan kami kelak adalah orang2 terbaik untuk saya dan dia. Hanya 2 kemungkinan itu yang dapat terjadi...simple kan??

Satu cerita tentang dia, dan hingga kini belum selesai... belum pada dua kemungkinan itu tapi para proses menuju kepada 2 kemungkinan itu...... ;)

1 komentar:

wiseman mengatakan...

berjalan sesuai alur memang amat baik de,namun jika dalam alur tersebut penuh lika liku...cobalah,berusahalah untuk keluar dan memindahkan alur itu...